0 Komentar 2023-08-05 15:13:04

Pelatihan Fasilitator Bagi Organisasi Wanita Paham HIV

Rilis Kegiatan Pertemuan Wanita Paham HIV AIDS

Pekanbaru (05/08/23) – KPA Provinsi Riau menyelenggarakan pelatihan fasilitator kepada organisasi wanita paham HIV didalam upaya pendekatan akses informasi kepada masyarakat. Kegiatan bertempat di Hotel Furaya, jln Jenderal Sudirman No.72, dimulai pukul 08.30 WIB. peserta adalah tim pengerak PKK Provinsi Riau.

Penyebaran informasi merupakan upaya menjangkau lapisan masyarakat hingga yang terbawah agar mendapatkan informasi dengan baik dan benar. Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini, khususnya komunitas masyarakat yang dianggap bisa serta mampu menyampaikan pesan dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat. Tim Penggerak PKK adalah satu diantara organisasi yang diharapkan dapat membantu melakukannya. Dimana nantinya kelompok perempuan peduli AIDS akan melakukan perencanaan program kegiatan sesuai dengan organisasinya. Selain memiliki organisasi struktur berjenjang hingga kelurahan, PKK memiliki hubungan baik dengan pemerintah sehingga koordinasi dan komunikasi dalam menjalankan program dapat dilakukan.

Dari data uang dikumpulkan Dinas Kesehatan Provinsi Riau sampai denga Maret 2023 ditemukan 8.440 ODHIV (orang dengan HIV AIDS) di Provinsi Riau, dimana 3.089 orang saat ditemukan dalam stadium AIDS. Penemuan kasus HIV di Provinsi Riau baru sebesar 76?ri 11.093 target yang ditentukan nasional. Berdasarkan karakteristik temuan kasus, Provinsi Riau sudah mengarah pada populasi umum, dimana jumlah terbesar berada di kota Pekanbaru dengan temuan kasus sejumlah 4.566 orang. Temuan kasus pada ibu rumah tangga menempati posisi ranking 3 terbesar, dika dibandingkan kedalam kelompok usia, maka temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok umur 25 sampai dengan 45 tahun (usia produktif) proporsi lebih 60%

Kegiatan dimulai dengan mengucapkan ucapan syukur dipandu oleh MC, lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan doa mengharap keberkahan atas pelatihan yang sedang berlangsung.

Kemudian, laporan pelaksanaan kegiatan oleh sekretaris KPA Provinsi Riau, dalam sambutannya ia meyampaikan terimakasih dan apresiasi atas partisipasi Tim Penggerak PKK Provinsi Riau, disampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau bersama dinas kesehatan dan dinas-dinas terkait telah melakukan upaya pengendalian HIV Aids semaksimal mungkin. namun hasil yang dicapai belum sebagaimana yang di harapkan.

Hal ini dapat diihat dari data yang di kumpulkan SIHA didapati pencapaian Indikator Kinerja Umum (IKU) baru mencapai 30 %.   Namun, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) mencapai 94 %. Pencapaian SPM untuk bumil 29,5 %, pemeriksaan pasien TB 19,6 %, IMS 58,3 %, LSL 21,3 %, waria 13,5 %, WPS 25,2 %, WBP 44,3 %. Kasus HIV AIDS sampai dengan juni 2023, ditemukan sebanyak 7428 (69%), dengan posisi IRT berada di rangking ke 3. Hampir 60 % penderita HIV AIDS berada pada umur reproduktif, dan kecendrungan adanya  kenaikan faktor risiko homoseksual.

Sri Suryaningsih berharap, bahwa dari data2 tersebut KPA Riau merasa perlu peranan kader khususnya ibu2 PKK ikut bersama denganmasyarakat membantu dalam menemukan kasus, mengedukasikan tentang bahaya HIV AIDS serta memfasilitasi menghilangkan stigmatisasi dalam program penangulangan HIV AIDS.

Sri menjelaskan tujuan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan adalah untuk, Meningkatkan HIV dan AIDS pada kelompok organisasi perempuan khususnya PKK, Meningkatnya capian penjangkauan HIV dan AIDS dilakukan oleh organisasi perempuan PKK Provinsi Riau, Adanya keterlibatan organisasi perempuan didalam melakukan upaya penanggulangan AIDS di Provinsi Riau.

Dengan Pertemuan ini diharapkan adanya data/informasi tentang keterlibatan dan kontribusi anggota pkk dan pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau dalam penanggulangan HIV/AIDS dan rencana kerja selanjutnya.

Selanjutnya sambutan dari ketua tim penggerak PKK Provinsi Riau, Hj. Suti Muryati Edy menyampaikan apresiasi dan menyambut baik serta mendukung sepenuhnya. Ia mengatakan penyampaian informasi secara terus-menerus kepada masyarakat, baik itu kepada bapak-bapak, ibu-ibu, kepada remaja-remaja tentang HIV dan AIDS, yang selama ini terkesan menakutkan bagi sebagian orang, bahkan tidak sedikit yang melakukann reaksi berlebihan hingga memusuhinya. Ia mengatakan, bahwa kerja sama tim penggerak PKK dengan KPAP Riau merupakan Langkah percepatan 10 program pokok PKK. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penanggulangan HIV AIDS tidak bisa dibebankan kepada KPA, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit semata. Karena kasus HIV AIDS sangat dipengaruhi oleh perilaku, budaya, psikososial dan lingkungan. Untuk itu, penanggulangan HIV dan AIDS harus di integrasikan ke dalam program pembangunan provinsi dan kabupaten kota terlebih lagi didalam tugas pokok PKK baik di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Pesan terakhir dalam sambutannya, ia mengajak untuk bersama menyatukan tekad untuk menanggulangi HIV AIDS di Provinsi Riau sesuai tugas dan fungsi masing-masing secara sinergis bahu membahu dalam mencapai terwujudnya masyarakat sehat dan produktif. Ia berharap kita terus dapat melakukan penanggulangan AIDS yang di koordinatori oleh Komisi Penanggulangan AIDS di daerah, bersinergi melakukan upaya yang maksimal sehingga dapat menekan laju epidemi HIV dan AIDS.

Dalam rangkaian pembukaan, selanjutnya dilakukan sesi foto bersama undangan, tamu dan peserta yang hadir mendokumentasikan momentum pertemuan. Kemudian dilanjutkan kegiatan berikutnya, penyampaian materi dari narasumber hingga akhir kegiatan penutupan.

0 komentar tentang konten ini

Tulis Komentar Anda

Berita Terpopuler
2022-11-17
Lomba Design Poster